Senin, 29 Juni 2020

Mengenal 3 Jenis Stressor dan Reaksi Tubuh Terhadapnya




Seorang wanita tengah alami depresi waktu kerja Ada bermacam pemicu yang membuat seorang alami depresi. Beberapa insiden yang menyebabkan depresi, baik itu dengan cara external atau internal, dikatakan sebagai stressor.

Saat Anda alami depresi, situasi itu adalah tanggapan biologis alami badan waktu hadapi keadaan tertekan atau beberapa tipe stressor.

Penting untuk pahami beberapa tipe stressor ini. Dengan pahaminya, Anda bisa mengenali pemicu depresi yang sedang dirasakan. Hingga, Anda bisa lakukan beberapa langkah mengantisipasi untuk menurunkan depresi serta kurangi efek yang diakibatkan permasalahan ini.

Mengenali tipe stressorBerdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stressor dalam kehidupan manusia terdiri atas:

Stressor fisik

Stressor psikologi

Stressor sosial budaya.

Untuk pahami selanjutnya tentang beberapa stressor di atas, berikut keterangan yang dapat Anda baca.

1. Stressor fisikStressor fisik atau stressor jasmaniah adalah situasi fisik yang membuat seorang alami depresi. Pemicu depresi ini bisa berbentuk rasa ngilu, kecapekan fisik, atau tipe penyakit yang mengakibatkan Anda berasa tertekan serta alami depresi.

2. Stressor psikologisStressor psikologis adalah situasi psikologis atau kejiwaan yang membuat Anda alami depresi. Pemicu depresi ini bisa berbentuk patah hati, perselisihan, sakit hati, iri hati, atau beberapa tipe perselisihan batin yang lain.

3. Stressor sosial budayaStressor sosial budaya biasanya datang dari situasi sosial atau lingkungan yang menyebabkan timbulnya stress pada seorang.

Beberapa kelompok stressor sosial budaya, salah satunya pensiun, PHK, menganggur, perpisahan, serta beberapa situasi external yang bisa mengakibatkan seorang alami depresi.

Reaksi badan pada stressorKetika badan alami depresi karena beberapa tipe stressor, kelenjar hipotalamus di fundamen otak bereaksi dengan membuahkan beberapa hormon, termasuk juga hormon kortisol serta adrenalin. Berikut keterangan tentang ke-2 hormon ini
1. Hormon kortisolHormon kortisol adalah hormon depresi penting yang berperanan penting waktu Anda hadapi beberapa stressor. Hormon ini pada intinya berperan untuk:

Tingkatkan jumlah glukosa dalam saluran darah

Menolong otak memakai glukosa lebih efisien

Tingkatkan aksesibilitas zat yang menolong proses perbaikan jaringan

Mengganti tanggapan skema imun

Mengubah skema reproduksi serta mengakibatkan masalah seperti menstruasi tidak teratur, hasrat sex turun, impotensi, sampai pengurangan produksi sperma

Mengubah sisi otak yang mengatur rasa takut

Hormon kortisol bisa menolong Anda hadapi keadaan depresi berat lebih efisien. Tetapi, bila depresi tidak bisa diurus secara baik serta kandungan hormon kortisol masih tinggi dalam tempo yang lama, situasi ini bisa mengakibatkan permasalahan, misalnya:

Tambahan berat tubuh

Masalah tidur

Kekurangan energi

Tekanan darah tinggi

Diabetes type 2

Osteoporosis

Pengurangan ingatan

Skema kebal badan menurun hingga Anda semakin rawan pada beberapa penyakit.

Disamping itu, tingginya kandungan hormon kortisol bisa mengakibatkan permasalahan psikologis, seperti kekhawatiran serta kecemasan berlebihan. Bila tidak selekasnya diatasi, situasi ini bisa mengakibatkan masalah kejiwaan serius.

2. Hormon adrenalinSelain hormon kortisol, badan membuahkan hormon adrenalin waktu memberi respon beberapa stressor. Pada intinya hormon ini berperan untuk:

Tingkatkan detak jantung serta pergerakan pernafasan

Membuat otot semakin gampang menghisap glukosa

Memperlancar saluran darah ke otot

Merangsang produksi keringat

Menghalangi produksi insulin.

Meskipun begitu, kenaikan hormon adrenalin dengan cara teratur karena depresi bisa mengakibatkan beberapa permasalahan kesehatan, misalnya:

Rusaknya pembuluh darah

Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Sakit di kepala

Jadi besar efek penyakit serangan jantung serta stroke

Kekhawatiran

Insomnia

Kenaikan berat tubuh.

[[artikel-terkait]]

Untuk usaha hindari beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh beberapa stressor, Anda bisa belajar untuk mengurus depresi yang dirasakan, contohnya dengan olahraga, meditasi, berlibur, serta sejenisnya. Bila depresi masih menghantui, Anda dapat konsultasi pada psikolog untuk mendapatkan jalan keluarnya.

depresi masalah depresi kronis Rujukan Science Direct.